Sabtu, 03 November 2012

Rokok Terpanjang dan Termahal Di Dunia

13404217262085355396

Menguliti seputar ROKOK, tidak pernah ada habisnya. Seperti halnya kasus kondom yang masih panas saat ini, begitupun rokok, sejak zaman Majapahit hingga sekarang selalu saja membawa aura panas untuk dibicarakan. Frankly speaking, saya anti rokok dan benci rokok, tapi tak sekalipun saya pernah membeci perokok. Hanya yang saya benci adalah tabiat kebanyakan perokok di negeri kita yang semau udelnya sendiri. Okelah, misal ada orang berbuat mesum, berzina disatu ruang dan kita tak sengaja menyaksikan didekatnya, atau mereka yang minum-minuman khamr, wine, tuak beralkohol dan sebagainya sementara kita duduk manis disampingnya. Kedekatan kita dengan mereka sama sekali tak berpengaruh, dosa dan akibatnya sama sekali tak menular pada kita yang satu ruang.
Tapi bandingkan jika kita duduk disatu ruang dengan perokok yang asik menghisap batangan tembakau. Kita yang perokok pasif bahkan jauh lebih beresiko dan berbahaya di bandingkan mereka yang sudah aktif. Sebab itulah, saya angkat topi tinggi-tinggi kepada perokok yang menghargai hak sesama untuk menghirup oksigen bersih bebas dari asap rokok. Dan sangat salut kepada para perokok yang mampu mengekang nafsunya untuk tidak merokok ditempat umum. Tapi saya berubah menjadi illfeel setengah mati ketika harus berjubel di tempat ramai yang jelas-jelas terpampang tulisan besar-besar dengan huruf kapital tebal-tebal “DI LARANG MEROKOK” atau di lain kali “NO SMOKING” dan mereka klepas-klepus menebarkan asap nikotin tanpa muka bersalah. Kalau sudah begini, saya lebih memilih berdamai dengan menjauhinya karena menegur mereka sama saja dengan menggarami air laut ditengah samudra. SIA SIA.
Dan kepada para perokok aktif di Indonesia. Sudahkah anda sesekali menghitung berapa panjang dan harga yang harus dibayar untuk rokok yang anda sesap? Jika kita kalkulasikan dengan hitungan matematika lalu melihat hasilnya, semoga anda akan berpikir dua kali untuk terus mencandui batangannya. Jika anda bersikukuh untuk tetap bangga menjadi perokok, itu terserah anda. Semua keputusan ada ditangan anda. Toh kita sudah sama-sama dewasa, sama-sama tahu baik-buruknya segala sesuatu terhadap kita dan lingkungan sekitar. Lepas dari itu semua. hitungan sederhana berikut ini semoga mampu membuka mata kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar