Pembuatan Pasta Coklat (Cocoa Liquor)
Pembuatan
pasta coklat melibatkan tahapan proses pembersihan biji, pemisahan
kulit dan penyangraian. Pembersihan ditujukan untuk mengeluarkan
pengotor yang mungkin terbawa, seperti pasir, batu, partikel-partikel
tanaman dan sebagainya. Keberadaan pengotor ini tidak diinginkan. Jika
pengotor yang keras hanya potensial untuk merusak peralatan proses, maka
pengotor organik juga bisa merusak flavor coklat selama proses
penyangraian.
Proses
penyangraian biji coklat dilakukan pada suhu maksimal 150oC, selama 10 –
35 menit, tergantung dari tujuan akhir penggunaan biji. Biji yang akan
diolah menjadi coklat (chocolate), membutuhkan proses sangrai yang lebih
intensif dibandingkan dengan biji yang akan diolah untuk menjadi coklat
bubuk (cocoa powder). Apapun metode penyangraian yang dipilih, proses
tidak boleh menghanguskan kulit karena akan merusak flavor. Selama
proses penyangraian, kadar air biji turun menjadi sekitar 2% dan terjadi
pembentukan flavor coklat. Biji akan berwarna lebih gelap dengan
tekstur yang lebih rapuh dan kulit menjadi lebih mudah dipisah dari
daging biji (nib). Penyangraian juga akan mempermudah proses ekstraksi
lemak. Selain itu, panas selama penyangraian juga berperan untuk
membunuh kontaminan yang mungkin terikut dari tahapan sebelumnya.
Biji
yang telah disangrai secepatnya didinginkan untuk mencegah pemanasan
yang berlebihan. Biji selanjutnya dihancurkan dan dipisahkan dari kulit
ari dan lembaganya dengan menggunakan teknik hembusan udara (menampi
secara mekanis). Keberadaan kulit ari dan lembaga tidak diinginkan
karena akan merusak flavor dan karakteristik produk olahan coklat.
Setelah
penyangraian, biji coklat (nib) mengalami proses penggilingan
(pelumatan). Proses ini dilakukan secara bertingkat sebanyak 2 – 3 tahap
untuk memperoleh pasta coklat (cocoa liquor atau cocoa mass) dengan
tingkat kehalusan tertentu.
Pada
pembuatan pasta coklat, kadang juga dilakukan proses alkalisasi sebelum
proses penggilingan. Tujuan proses alkalisasi adalah untuk melembutkan
flavor dengan menetralkan sebagian asam-asam bebas, juga untuk
memperbaiki warna, daya basah (wettability) dan dispersibilitas coklat
bubuk (cocoa powder) sehingga mencegah pembentukan endapan dalam minuman
coklat. Pada proses alkalisasi, nib sangrai direndam dalam larutan
alkali encer (konsentrasi 2 – 2.5%) pada suhu 75 – 100oC lalu
dinetralkan untuk selanjutnya dikeringkan sampai kadar air menjadi 2%,
atau di adon (kneading). Proses ini menyebabkan penggembungan pati dan
menghasilkan massa coklat dengan struktur sel berbentuk sponge dan
porous.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar